Upaya pemerintah untuk mengurangi kecepatan penularan Virus Covid-19 dilakukan dengan memaksakan pembatasan pada kegiatan masyarakat atau lebih kita kenal dengan (PPKM) di Jawa-Bali. Kebijakan ini berlaku sejak awal bulan Juli dan masih dperpanjang hingga saat ini meskipun beberapa kali berganti nama.
Namun, hingga saat ini belum ada kepastian kapan PPKM akan dihentikan. Oleh sebab itu banyak sektor usaha yang terdampak oleh kebijakan PPKM
Presiden Direktur PT Saria Tangan Prima Tbk (SAPX), Budiyanto Darmasto, mengatakan bahwa sejak diberlakukannya PPKM, penggunaan jasa layanan kurir justru meningkat selama pandemi ini. tren pengiriman barang mengalami kenaikan karena banyak pelaku usaha yang sudah mulai membuka kembali aktivitas usahanya dibandingkan dengan 2020. “Saat itu, pandemi Covid-19 dianggap sedang ganas- ganasnya di mana banyak sekali pelaku usaha yang tutup, mulai dari kantor, toko, tempat makan dan lain lain,”
Total volume pengiriman SAP Express mengalami kenaikan sekitar 15–20 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Denny bercerita pada awal PPKM Darurat diberlakukan sempat ada kendala karena banyaknya jalan yang mengalami penyekatan. Namun, kendala ini sudah terpecahkan karena sektor logistik termasuk sektor kritikal jadi kendaraan dan kurir masih diperbolehkan melintas. “Dari sisi kinerja justru mengalami peningkatan, semasa PPKM transaksi digital naik hingga 32 persen, patut dicatat bahwa industri kurir adalah derivative atau turunan dari industri e-commerce. Jadi, secara langsung atau tidak langsung peningkatan transaksi digital ini memberikan kontibusi positif terhadap kinerja kami,” urainya. SAPX menargetkan pertumbuhan kinerja hingga 20 persen pada 2021. Perseroan akan terus mengembangkan bisnis di sektor jasa kurir mengingat potensinya yang masih besar akibat aktivitas belanja online.
“Toko-toko dan pusat perbelanjaan ditutup dan keterbatasan kegiatan masyarakat. Jadi orang lebih suka membeli online “
Oleh karena itu, perusahaan yang bergerak dalam industri logistik dan pengiriman ini optimis dengan pertumbuhan pengiriman selama perpanjangan PPKM. Bahkan SAP Express telah mengantisipasi keberadaan Rencana Rencana Kontinjensi Bisnis (BCP) untuk dapat beradaptasi dengan situasi saat ini.
“Kendala ada, dari sisi transportasi, di mana ada banyak pembatas jalan, tetapi hanya awal, sekarang sopir dan utusan kami dapat berlalu karena, pada kenyataannya, sektor industri kami adalah sektor kritis dan dilengkapi dengan surat dari kementerian . “Yang dilengkapi, SRTP, dan surat tugas perusahaan,” katanya.
Oleh karena itu, SAPX juga memperkirakan bahwa jika PPKM darurat diperluas, bisnis logistik tidak akan mengalami penurunan volume pengiriman, tetapi justru peningkatan. Namun, dia belum bisa memastikan berapa persen nilai peningkatan transaksinya.